Sebanyak 12 mahasiswa ITB AD Jakarta yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Bidik Misi ( FORMASI) siap mengembangkan diri melalui program Pembelajaran dan peningkatan skill di Kampung Inggris – Yogyakarta. Turut hadir mendampingi Wakil Rektor III Bapak Imal Isti’mal, S.E., M.Si, Unit KUI dan Unit Kemahasiswaan. Wakil Rektor III Bapak Imal Isti’mal, S.E., M.Si, menyampaikan betapa pentingnya sebuah program yang sedang kita jalankan, yaitu program yang sangat istimewa dan penuh potensi. Program ini tidak hanya memberikan kemudahan bagi mahasiswa, tetapi juga bagi kampus kita secara keseluruhan. Program ini adalah sebuah langkah besar dalam membuka peluang bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan mereka, khususnya dalam bahasa Inggris. Ini adalah kesempatan yang sangat berharga, di mana minat dan potensi yang dimiliki oleh mahasiswa dapat menjadi modal dasar dalam mengembangkan skill yang lebih tinggi. Beliau juga menambahkan, secara tidak langsung, program ini juga berfungsi sebagai sarana untuk mengidentifikasi dan mengirimkan anggota terbaik kita untuk maju, berkompetisi, dan memperoleh pengalaman yang sangat berharga. Program dari KUI ini adalah salah satu langkah strategis yang bisa memberikan manfaat besar untuk kesuksesan mahasiswa. Kesuksesan sejati adalah hasil dari pertemuan antara kesempatan dan kesepakatan yang kita ambil. Oleh karena itu, saya mengajak teman-teman semua untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Jangan sia-siakan peluang yang ada untuk mengembangkan diri, terutama dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, yang tentunya akan membuka banyak pintu kesuksesan di masa depan. ” Mari kita apresiasi dan manfaatkan program ini, karena program ini adalah bagian dari upaya kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih kompeten, dan siap menghadapi tantangan dunia global”. Selain itu, ’Program Belajar di Kampung Inggris ini adalah salah satu dari rangkaian program pembinaan tahunan Mahasiswa Beasiswa KIP Kuliah ITB Ahmad Dahlan untuk menuju kelas atau level International yang berkesinambungan, selanjutnya setelah program ini, mahasiswa nanti akan terseleksi oleh KUI untuk berangkat ke Krabi- Thailand, Insyaallah. Semoga program ini dapat memberikan manfaat untuk semua.’’ Ucap Dzulkifli – Kepala Urusan Kemahasiswaan Artikel Program Pembinaan Beasiswa Mahasiswa KIP, Belajar di Kampung Inggris- Menuju Kelas Internasional pertama kali tampil pada Official Website ITB Ahmad Dahlan.
Merayakan Peringatan Isra Mikraj Melalui Perspektif Perempuan
Dalam peringatan Isra Mikraj, mari kita kembali merenungi sejarah Islam dari perspektif perempuan. Kisah Siti Khadijah, sosok yang sangat di cintai oleh Rasulullah SAW juga ternyata memiliki peran penting dalam momen Isra Mikraj. Siti Khadijah mengingatkan kita bagaimana akan pentingnya peran perempuan dalam menyebarkan Islam. Melalui tulisan inspiratif Yulianti Muthmainnah, S.H.I, M.Sos dosen ITB AD Jakarta, kita diajak untuk melihat lebih dalam peran penting perempuan dalam sejarah Islam. Mari kita teladani sosok Siti Khadijah yang menjadi sumber kekuatan bagi Rasulullah. Sumber Media Indonesia, https://mediaindonesia.com/opini/227361/merayakan-isra-mikraj-dengan-perspektif-perempuan Artikel Merayakan Peringatan Isra Mikraj Melalui Perspektif Perempuan pertama kali tampil pada Official Website ITB Ahmad Dahlan.
Selamat Memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1446 H
Isra Mi’raj merupakan peristiwa besar yang menjadi bukti keagungan Allah SWT dan juga keistimewaan Nabi Muhammad SAW. Semoga momen Isra Mi’raj yang penuh berkah ini menjadikan sebagai pondasi spiritual akan perjalanan ilahi hati- dimana jiwa ini mencari kedekatan dan KehadiranNYA untuk memperkuat keimanan & ketakwaan. Dan biarkan cahaya petunjukNYA menerangi jalan kita. -Selamat Memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1446 H – Artikel Selamat Memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1446 H pertama kali tampil pada Official Website ITB Ahmad Dahlan.
Pusat Studi Bisnis ITB AD Jakarta dan PT. BPR Bogor Jabar (Perseroda) Jalin Kerjasama Kajian Feasibility Study
Langkah maju untuk pengembangan bisnis!Pusat Studi Bisnis ITB AD Jakarta dan PT. BPR Bogor Jabar (Perseroda) jalin kerjasama kajian Feasibility Study untuk PT. BPR Bogor Jabar (Perseroda). Analisis kajian Feasibility Study ini dilakukan selama 1 bulan oleh Tim Pusat Study Bisnis yang terdiri dari dosen ITB Ahmad Dahlan Jakarta. Feasibility Study ini menghasilkan rekomendasi yang tepat untuk pengembangan bisnis PT. BPR Bogor Jabar (Perseroda). Artikel Pusat Studi Bisnis ITB AD Jakarta dan PT. BPR Bogor Jabar (Perseroda) Jalin Kerjasama Kajian Feasibility Study pertama kali tampil pada Official Website ITB Ahmad Dahlan.
Kunjungan Benchmarking, STAI Al Hidayah Bogor Telusuri Kesuksesan Program RPL ITB AD Jakarta
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, Tim dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hidayah Bogor melakukan kunjungan benchmarking ke Institut Teknologi Bisnis Ahmad Dahlan (ITB AD) Jakarta. Kunjungan ini secara khusus bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai kesuksesan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang telah diimplementasikan oleh ITB AD Jakarta. Kunjungan ini tidak hanya sekedar studi banding, tetapi juga menjadi momen berharga bagi kedua institusi untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. Sinergi antara STAI Al-Hidayah Bogor dan ITB AD Jakarta diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia. Kunjungan STAI Al-Hidayah Bogor ini didampingi oleh Kepala program studi manajemen Ayi Muhyidin, S.E., M.M. dan Kepala Kepegawaian Adi Musharianto, S.E., M.M. ITB AD Jakarta juga menyambut baik kunjungan dari STAI Al-Hidayah Bogor, hal ini menjadikan kedua belah pihak berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan institusi lain dan semoga kunjungan ini dapat memberikan manfaat yang signifikan. Artikel Kunjungan Benchmarking, STAI Al Hidayah Bogor Telusuri Kesuksesan Program RPL ITB AD Jakarta pertama kali tampil pada Official Website ITB Ahmad Dahlan.
Milad Ke-57 Tahun ITB AD Jakarta
Selamat Memperingati Milad ke-57 Tahun ITB Ahmad Dahlan Jakarta!! Selama perjalanan 57 tahun ini, ITB Ahmad Dahlan Jakarta terus berkomitmen dan berperan aktif dalam mewujudkan generasi yang unggul, berakhlak mulia yang berlandaskan nilai-nilai islami Kemuhammadiyahan. Semoga kedepannya ITB Ahmad Dahlan Jakarta dapat menjadi lembaga pendidikan yang selalu berkembang, berinovasi, memberikan kontribusi positif dalam ilmu pengetahuan, memberikan manfaat kepada umat, bangsa dan negara. Artikel Milad Ke-57 Tahun ITB AD Jakarta pertama kali tampil pada Official Website ITB Ahmad Dahlan.
Selamat, Dua Dosen ITB AD Jakarta Raih Hibah Penelitian Riset-Mu
Selamat dan sukses kepada dua dosen ITB AD Jakarta berhasil meraih hibah penelitian dalam program RISET-MU Batch VIII yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah. dua dosen diantaranya Inta Hartaningtyas Rani, S.E., M.B.A dengan judul penelitan Carbon Emission Disclosure Dan Intellectual Capital: Analisis Mediasi Terhadap Hubungan Good Corporategovernance Dan Reaksi Investor Dalampengambilankeputusan Berinvestasi dan Dr. Pitri Yandri, S.E., M.Si dengan judul penelitian Tata Kelola Anggaran Pendapatan Dan Belanjadesadalam Menunjang Implementasi Desentralisasi Fiskaldi Indonesia Pencapaian ini menjadi bukti nyata komitmen ITB AD Jakarta dalam mengembangkan budaya riset dan inovasi. Semoga pencapaian ini semakin menginspirasi untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi luar biasa di dunia riset dan inovasi. Teruslah mengembangkan ilmu pengetahuan demi kemajuan bersama Artikel Selamat, Dua Dosen ITB AD Jakarta Raih Hibah Penelitian Riset-Mu pertama kali tampil pada Official Website ITB Ahmad Dahlan.
ITB Ahmad Dahlan Jakarta Raih Prestasi Gemilang Masuk Klaster Madya Perguruan Tinggi 2024
Selamat dan sukses ITB Ahmad Dahlan Jakarta meraih prestasi gemilang dengan meraih posisi sebagai Perguruan Tinggi yang masuk dalam Klaster Madya tahun 2024. Hal ini didasarkan pada Keputusan Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Nomor Keputusan Nomor 1114/E5/PG.02.00/2024 tentang Penetapan Klasterisasi Perguruan Tinggi berdasarkan Kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Prestasi ini merupakan bukti dari dedikasi, kerja keras, dan komitmen kita semua dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas. Semoga prestasi ini semakin memotivasi kita untuk terus berkembang, berinovasi, dan memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara. Artikel ITB Ahmad Dahlan Jakarta Raih Prestasi Gemilang Masuk Klaster Madya Perguruan Tinggi 2024 pertama kali tampil pada Official Website ITB Ahmad Dahlan.
Belajar Mengenal Indonesia Melalui Naskah Kuno
Bersama Yulianti Muthmainnah, S.H.I, M.Sos Dosen ITB Ahmad Dahlan Jakarta belajar mengenal Indonesia melalui naskah kuno. Para Presiden Indonesia, dari Soekarno hingga Joko Widodo, pada umumnya menurunkan ‘bakat politik’ kepada anak dan/atau menantunya. Fakta ini mengingatkan kita pada Babad Tanah Jawa, Babad Banyumas Mertadiredjan, yang mengisahkan seorang raja menurunkan kekuasaan kerajaan kepada putranya. Babad Banyumas Mertadiredjan ditulis sekitar tahun 1816-1830, kala pemerintahan Adipati Mertadiredja I. Babad dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kisahan berbahasa Jawa, Sunda, Bali, Sasak, dan Madura yang berisi peristiwa sejarah, cerita sejarah, riwayat, sejarah, tambo, hikayat: Tanah Jawa. Beberapa contoh babad ialah Babad Cirebon, Babad Banten, Babad Giyanti, Babad Tanah Jawi, Babad Diponegoro, dan Babad Blambangan (Jusuf Jamsari, 1982). Pasal 4 Undang-Undang No 43/2007 menjelaskan naskah kuno adalah semua dokumen tertulis yang tidak dicetak atau tidak diperbanyak dengan cara lain, baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri yang berumur sekurang-kurangnya 50 tahun, dan yang mempunyai nilai penting bagi kebudayaan nasional, sejarah, dan ilmu pengetahuan. Babad termasuk naskah kuno karena ditulis dengan tulisan tangan. Naskah kuno disebut juga manuskrip. Merujuk pada data Chambert-Loir dan Oman Fathurahman, setidaknya Indonesia memiliki 58.947 naskah kuno Nusantara yang tersebar di museum, perpustakaan, bahkan koleksi individu di dalam dan luar negeri. Tidak kurang dari 500 naskah kuno Indonesia tersimpan di British Library, menurut pengakuan Annabel Teh Gallop. Naskah kuno Indonesia membahas banyak hal. Seputar politik kepemimpinan, astronomi, obat-obatan, dan pembagian kekuasaan termuat dalam naskah-naskah kuno seperti Sanghyang Siksa Kandang Karesian, Fragmen Carita Parahiyangan, Amanat Galunggung, Sanghyang Raga Dewata, Sanghyang Hayu, maupun Sewaka Darma. Upaya mencegah gizi buruk (stunting) telah ada dalam naskah kuno Sanghyang Titisjati Pralina. Adapun Kawih Katanian menarasikan ragam model padi di daerah Sunda pada masa lalu, atau yang terkenal dengan tatanén ‘pertanian’ (Elis Suryani NS, 2021). Lebih lanjut, Fathurahman mengatakan naskah kuno diklasifikasikan menjadi 20 kelompok bahasa, yakni Aceh, Arab, Bali, Batak, Belanda, Bugis-Makassar-Mandar, Jawa dan Jawa Kuno, Madura, Melayu, Minangkabau, Sanskerta, Sasak, Sunda dan Sunda Kuno, Ternate, Wolio. Ada pula bahasa minoritas, seperti yang ada di bagian Indonesia Timur, Kalimantan, dan Sumatra Selatan. Tingginya jumlah naskah kuno dan ragam bahasa yang dituliskan menunjukkan peradaban Indonesia demikian maju, orang-orang Indonesia dahulu sungguh cerdas dan berpikir berkemajuan, sehingga menuliskan pemikiran dan sejarah para raja mereka melalui tulis tangan. Naskah kuno Indonesia jauh lebih banyak daripada milik Tiongkok, Jepang, dan negara lainnya. Itu sebabnya, Wardiman Djojonegoro mendorong pemerintah Indonesia segera mengajukan register IKON untuk naskah kuno yang dimiliki agar dicatatkan dalam Memori Ingatan Dunia atau Memory of the World (MoW) sebagai warisan peradaban yang berharga. Tafsir naskah kuno ulama Nusantara Kaya akan ragam naskah kuno, paling tidak Indonesia memiliki tiga jenis naskah kuno, yaitu manuskrip Islam (berbahasa dan bertuliskan Arab), manuskrip Jawi (bertuliskan huruf Arab tapi berbahasa Melayu, diberi tambahan vonim menyesuaikan aksen Melayu), dan manuskrip Pegon (bertuliskan huruf Arab tapi menggunakan bahasa lokal Jawa, Sunda, Bugis, Buton, Banjar, Aceh, dan lainnya). Contoh naskah kuno yang berhuruf Arab berbahasa Melayu, antara lain Sejarah Melayu, Sejarah Aceh, Sejarah Raja-Raja Banjar dan Kota Waringin, Asal Raja-Raja Sambas, Silsilah Pagaruyung, Syair Inggris Menyerang Kota, dan Syair Perang Banjarmasin (Jusuf Jamsari, 1982). Mahrus El-Mawa (2016) menarasikan naskah kuno yang bertuliskan Arab Pegon memiliki hubungan yang sangat erat dengan kelahiran ulama-ulama Nusantara. Sebagian besar kisah mereka tertulis dalam naskah kuno. Demikian pula karya tafsir mereka dituliskan menggunakan Arab Pegon. Tulisan Arab Pegon, kala itu, untuk mempermudah penyebaran agama Islam karena masyarakat memahami bahasa Jawa dengan baik, baik tulis maupun lisan. Tulisan Pegon memiliki tiga fungsi. Pertama, sarana penulisan teks keagamaan seperti tata cara bacaan salat dan doa-doa. Kedua, sarana penulisan teks sastra. Contohnya sastra bernuansa keislaman seperti Serat Ahmad Muhammad, Serat Anbiya, Serat Yusup, bernuansa sejarah Babad Banten, Babad Demak. Ketiga, sarana penulisan surat, yakni sebagai sarana komunikasi pribadi atau kerajaan. Misalnya surat Bagus Ngarpatem kepada raja pada 23 Ramadan 1770, serta sarana penulisan teks mantra, rajah, teks primbon, dan obat-obatan (Titik Pudjiastuti, 2009). Adapun contoh karya ulama Nusantara yang ditulis dengan menggunakan Arab Pegon dalam bidang keagamaan ialah karya Syekh Hamzah al-Fansuri, Syekh Syamsuddin Al-Sumatrani, Syekh Nuruddin ibnu Ali ibnu Hasanji ibnu Muhammad Hamid, Abdul Rauf Singkel, Muhammad Arsyad al-Jawi al-Banjari, Sayyid Utsman ibnu Abdullah al-‘Alawi, Daud ibnu‘Abdullah ibnu Idris al-Fatani, Abdul Shamad al-Jawi al-Falimbani, Ahmad al-Qasyasyi, Muhammad Zain ibnu Jamaluddin al-Asyi, Sirajuddin ibnu Jalaluddin, Tajuddin Abu al-Fadl Ahmad ibnu, Muhammad ibnu Abdul Karim ibnu ‘Atha`llah, Kemas Fakhruddin, Yusuf at-Taj al-Makani, dan Ahmad ibnu Muhammad ibnu al-Marhum Husain al-‘Idrus (A Nashan Abhimata dan Didik Purwanto, 2022). Naskah kuno Kitab Shirathal Mustaqim Mahrus el Mawa (Dosen IIQ Jakarta) dalam diskusi terfokus di Jakarta (Sabtu, 19 Oktober 2024) mengatakan setidaknya seseorang yang hendak mengkaji naskah kuno, sekurang-kurangnya pernah memegang kertas asli dari naskah kuno tersebut. Terdorong rasa keingintahuan itu, maka saya mendatangi Perpustakaan Nasional (Perpusnas) di Jakarta Pusat pada 19 November 2024 dan berkesempatan meminjam koleksi naskah kuno milik Perpusnas. Sebelum dapat meminjam naskah kuno tersebut, oleh petugas Perpusnas saya diminta membersihkan tangan lalu diberikan bantal kecil, dan diajarkan cara membuka naskah. Saat itu saya merasa deg-degan mendengarkan instruksi dan tata cara membaca naskah kuno. Saya meminjam Kitab Shirathal Mustaqim karya Syekh Nuruddin ibnu Ali ibnu Hasanji ibnu Muhammad Hamid. Merujuk pada cara kerja filologi, kajian naskah kuno, maka salah satu naskah kuno yang penting kita teliti ialah naskah teks-teks tafsir Al-Qur’an. Kegiatan meneliti ini disebut proses tahqiq kitab, bertujuan memelihara keaslian teks, menyelamatkan karya-karya ulama masa lalu. Adapun orang yang melakukan kegiatan tahqiq atau mengkaji atau meneliti disebut muhaqqiq. Menurut Kamilin Jamilin (ahli Majlis Fatwa Wilayah Persekutuan, Malaysia) yang terlibat dalam kegiatan tahqiq, tahapan untuk membaca naskah kuno diawali dengan menelaah judul kitab, memastikan kondisi naskah, nama pengarang dan latar belakang penulis, sandaran kitab dan kebenarannya, serta isi kitab (matan). Saya pun mengamati Kitab Shirathal Mustaqim dengan nomor panggil ML 104 di Perpusnas. Kitab ini ditulis dalam bahasa Melayu dan beraksara Arab (Jawi). Kitab ini ditulis di atas kertas Eropa, tanpa watermark. Sebagian besar kertas masih bisa dibaca dengan jelas, walaupun sudah ada halaman yang terkoyak atau sobek sehingga ada bagian yang tidak bisa dibaca atau tulisan seperti agak luntur di beberapa lembar kertas. Bila ada halaman yang telah sobek, bagian ujungnya diberi lapisan kertas minyak atau seperti dilapisi plastik, tapi bukan dilaminating memenuhi seluruh halaman sehingga halaman menjadi kaku. Setiap halaman dijilid dengan
Gelar Pembekalan, ITB AD Jakarta Kembali Sambut Penerima Mahasiswa Baru Program Beasiswa KIP Kuliah 2024/2025
ITB AD Jakarta kembali menggelar acara pembekalan bagi mahasiswa baru penerima Beasiswa KIP Kuliah untuk tahun akademik 2024/2025. Acara ini merupakan langkah awal yang penuh semangat dalam menyambut para penerima beasiswa yang terpilih, yang akan memulai perjalanan akademik mereka di lingkungan kampus ITB AD Jakarta. Acara pembekalan dihadiri digelar secara daring atau via zoom yang dihadiri oleh Rektor, Para Wakil Rektor serta para para penerima beasiswa. Selain itu dilakukan penyematan jas alamamter secara simbolis oleh perwakilian 2 mahasiswa penerima beasiwa KIP. Pembekalan ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan serta motivasi kepada mahasiswa baru agar dapat meraih sukses di bidang akademik dan karier di masa depan. Rektor ITB AD Jakarta, Dr. Yayat Sujatna, SE.M.,Si, menyambut hangat kepada seluruh penerima beasiswa KIP dan dalam sambutannya menyatakan ini merupakan sebuah pencapaian yang membanggakan. Melalui program KIP Kuliah, pemerintah telah membuka pintu kesempatan bagi generasi muda untuk meraih pendidikan tinggi. ITB AD Jakarta, sebagai salah satu dari 166 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) di Indonesia, berkomitmen untuk mendukung penuh program pemerintah ini. Kami siap memberikan pendampingan akademik dan non-akademik terbaik bagi kalian semua. Dengan semangat Muhammadiyah, ITB AD Jakarta akan menanamkan nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan dalam setiap proses pembelajaran. Selain itu, melalui program technopreneurship, kami akan membekali kalian dengan keterampilan kewirausahaan agar dapat menjadi generasi yang mandiri dan inovatif. Beliau juga menambahkan melalui program KIP Kuliah, pemerintah telah memberikan kepercayaan besar kepada kalian. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Jadilah generasi yang unggul, berdaya saing, dan mampu membawa perubahan positif bagi bangsa dan agama. Program Beasiswa KIP Kuliah merupakan inisiatif dari pemerintah untuk memberikan kesempatan kepada siswa berprestasi namun kurang mampu secara finansial untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Melalui program ini, mahasiswa baru yang diterima di ITB AD Jakarta dapat menikmati fasilitas pendidikan yang setara dengan mahasiswa lainnya, tanpa terbebani oleh biaya kuliah. Dalam sesi pembekalan yang disampaikan oleh Muhammad Zulkifl, S.E., M.Si., selaku Kepala bagian kemahasiswaan , dimana mereka diberikan panduan mengenai berbagai layanan dan fasilitas yang ada di kampus, seperti layanan bimbingan akademik, organisasi kemahasiswaan, serta peluang pengembangan diri yang bisa diikuti selama masa studi. Diharapkan, dengan dukungan dari kampus dan program beasiswa ini, para mahasiswa dapat memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk mengembangkan potensi mereka. ITB AD Jakarta berkomitmen untuk terus memperluas akses pendidikan tinggi yang berkualitas, serta menciptakan lingkungan yang inklusif bagi seluruh mahasiswa. Kehadiran Beasiswa KIP Kuliah ini semakin mempertegas upaya kampus untuk mendukung pemerataan pendidikan di Indonesia, sehingga setiap anak bangsa dapat memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan tinggi. Artikel Gelar Pembekalan, ITB AD Jakarta Kembali Sambut Penerima Mahasiswa Baru Program Beasiswa KIP Kuliah 2024/2025 pertama kali tampil pada Official Website ITB Ahmad Dahlan.